Cemburu Melihat Suami Berjoget dengan Penari, Seorang Istri di Songan B Kintamani Gantung Diri

Menurut informasi yang kami dapatkan, kejadian tragis ini terjadi saat sebuah upacara tiga bulanan di rumah korban. Acara tersebut termasuk pertunjukan tari joget sebagai hiburan. Pada saat itu, suami korban I Wayan D (21) diketahui sedang menari bersama seorang penari joget.

Saat melihat itu, korban tidak terkejut atau marah. Sebaliknya, dia mendekati suaminya dan memberikan uang untuk mendukung tarian joget tersebut. Setelah semalaman bergembira, korban dan suami akhirnya pulang ke rumah bersama-sama.

Meskipun menjadi korban banjir akibat sedimentasi sungai, pria ini masih peduli dengan ternak babinya yang terletak di dekat rumahnya. Sementara itu, tetangganya, Nyoman Parwata, sudah mulai bekerja menyemprot lahan pertaniannya sekitar pukul 18.00 Wita.

Saat Nyoman Parwata melewati kandang, ia terkejut melihat sesosok pria tergantung di pohon waru dengan tali plastik berwarna biru. Tanpa ragu, Nyoman Parwata berteriak meminta bantuan dan dalam beberapa menit, keluarga korban tiba dan turun untuk menurunkan tubuhnya yang sudah meninggal dunia. Polsek Kintamani kemudian menerima laporan tentang kejadian ini.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Kintamani Kompol I Nengah Sukerna membenarkan laporan tentang kasus bunuh diri. Petugas dan tim medis segera tiba di lokasi setelah menerima laporan tersebut.

Setelah diperiksa oleh tim medis Puskesmas Kintamani 2, luka jerat ditemukan di leher korban sepanjang 27 cm mulai dari belakang kanan sampai bawah telinga kiri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban. Polisi juga membenarkan bahwa kemungkinan korban bunuh diri karena cemburu melihat penari joget.

Menurut Kompol Sukerna, kasus ini jelas merupakan bunuh diri dan keluarga korban telah menerima kejadian tersebut sebagai sebuah musibah. Mereka menolak dilakukan otopsi karena alasan kematian sudah jelas. Diduga kuat, korban melakukan tindakan itu karena cemburu melihat suaminya menari joget.